Marhaban Ya Ramadhan
Itu selalu kuucap dan kudengar menjelang Ramadhan
Dan
Benarkah kusambut kedatanganmu?
Jika puasa adalah menahan lapar dan dahaga
Justru Aku menyambutmu dengan tak seharipun puasa sebelumnya
Jika Ramadhan menahan hawa nafsu
Justru Tak seharipun menjelang Ramadhan kutinggalkan nafsu dunia
Jika ramadhan disunahkan ibadah malam
Justru Tak satu haripun kusujudkan badanku di sepertiga malam
Jika Ramadhan adalah bulan kebaikan
Justru Tak seharipun ku berlatih berbuat baik pada sesama
(Karena ku malu berkata bahwa ku tak peduli)
Jika Ramdhan adalah bulan penuh ampunan
Kenapa tak seharipun aku belajar tuk memaafkan demi kehadiranmu
Ya Allah
Sudah pekatkah hati ini?
Aku ingin menahan lapar dan dahaga
Namun aku selalu ada pada tempat penuh makan beraneka
Aku ingin menahan hawa nafsu dunia
Namun aku selalu dikelilingi oleh tugas dunia semata
(bahkan sebagian do’aku adalah meminta dunia)
Aku ingin bersujud di malam gulita menghadap-Mu
Namun saat terjaga hanya kerjaan dunia yang kadang tak berguna yang kugapai
Bukan ridha-Mu
Aku ingin belajar berbagi
Namun keegoisan ini selalu membutakanku
Ya Allah
Ajarilah aku tuk berlapar-lapar puasa
Ajarilah aku tuk menahan mata dari silau dunia
Ajarilah aku tuk menangis di malam gulita
Ajarilah aku tuk mengerti arti berbagi
Agar aku dapat dengan lantang berkata
Marhaban Ya Ramadhan