Pendekatan yang digunakan dalam system penanganan limbah limbah industri berbeda dengan limbah rumah tangga, meskipun banyak kesamaan karakteristik dari kedua limbah ini. Pendekatan yang paling baik untuk rancangan system penanganan limbah rumah tangga adalah melakukan analisis karakteristik system perumahan sehingga dapat dilakukan perancangan system yang dapat dilakukan. Bagaimana aliran limbah dibuat dan dimana tempat pengolahan dapat dibangun tanpa mengganggu aktivitas dilingkungan tersebut. Penempatan unit penampung limbah (padat atau cair) sebelum ke unit pengolah limbah perlu ditetapkan. Pengolahan limbah dapat dikaitkan dengan kepentingan masyarakat missal dibuat kompos atau biogas dapat pula sekedar dapat dibuang dengan aman bagi linkungan. Pembiayaan dalam pengolahan limbah rumah tangga juga harus diperhatikan, apakah diolah sendiri ataukah dalam system yang lebih kompleks. Dalam kasus limbah industri, analisis terhadap karakteristik limbah yang dihasilkan lebih utama daripada penentuan lokasi penampungan limbah. Hal ini disebabkan adanya keseragaman limbah yang dihasilkan dan jumlahnya yang cukup besar dalam waktu yang kontinyu.
Limbah industri secara umum diklasifikasikan dalam limbah cair, limbah padat dan polutan udara yang kadang ketiganya dapat dikelola oleh orang atau departemen yang berbeda. Limbah padat yang ditumpuk di atas tanah dapat mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan oleh adanya lindi yang masuk ke dalam tanah kemudian masuk ke dalam badan air permukaan. Bahan-bahan organic yang volatile akan mengkontaminasi udara. Polutan udara bersama air hujan dapat mencemari air permukaan.
Proses penanganan limbah dapat juga mentransfer substansi dari satu jenis limbah ke jenis limbah yang lain. Polutan udara dapat dipisahkan dari udara dengan air penangkap. Larutan hasil perangkap ini harus ditanganai dengan regulasi limbah cair yang ada. Lumpur aktif dari pengolahan limbah cair juga menjadi potensi limbah padat yang harus ditangani dengan baik.
Dalam penanganan limbah industri terdapat langkah-langkah yang sebaiknya diperhatikan. Urutan langkah tersebut adalah:
- Analisis proses produksi
- Program pencegahan polusi
- Studi karakteristik limbah yang dihasilkan
- Program minimasi limbah
- Determinasi perlakuan limbah
- Seleksi teknologi yang diusulkan
- Penelitian skala kecil
- Penelitian skala pilot
- Perancangan awal
10. Analisis ekonomi
11. Perancangan akhir.
Pemanfaatan limbah sebagai sumber energy juga tidak lepas dari langkah – langkah di atas. Limbah yang akan digunakan sebagi sumber energy harus diketahui terlebih dahulu jumlah dan karakteristiknya kemudian ditentukan jensi teknologi produksi energy yang akan dipilih dan dilakukan penelitian untuk dapat diterapkan di lapang.