Amilase merupakan enzim yang mampu menghidrolisis karbohidrat seperti pati menjadi monomer penyusunnya. Enzim ini dapat dihasilkan oleh berbagai organisme termasuk bakteri dan jamur. Banyak jamur yang mampu menghasilkannya, sebagai contoh adalah Aspergillus.
Aspergillus kawachii adalah jamur yang digunakan dalamproduksi shochu yaitu salah satu minuman beralkohol. Enzim yang dihasilkan jamur ini ada dua yaitu glukoamilase dan amylase yang dibedakan atas amylase yang tahan terhadap asam dan yang tidak tahan terhadap asam. Enzim ini penting bagi penyediaan gula yang diperlukan oleh khamir untuk menghasilkan alcohol. Aktivitas glukoamilase umumnya diukur berdasar jumlah (mikro mol) 4-nitrophenyl yang dibebaskan dari 4-nitrophenyl-alfa-D-glucoside per menit pada suhu 37 C.
Pada percobaan yang dilakukan oleh Shoji et.al. (2007) menunjukkan bahwa jika digunakansuberkarbon glukosa maka konsentrasi glukosa awal 2 % akan turun menjadi kurang dari 0,01 % (b/v) setelah 48 jam inkubasi. Jikasumber karbon diganti barley maka dalam waktu12 jam jumlah gula dari 0 % naik menjadi 0,1 % kemudian turun menjadi 0,01 %. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas amylase. Aktivitas glukoamilase pada sumber karbon dari baley adalah 54,9 U/ml dan alfa amylase yang stabil terhadapasam 4,5 U/ml. Hasil yang berbeda diperoleh jika digunakan sumber karbon yang berbeda. Dari percobaannya jug adapt disimpulkan bahwa karakteristik fisik bahan baku yang digunakan akan mempengaruhi laju glukosa yang dibebaskan. Produksi enzim amilolitik dihambat oleh adanya glukosa.
Pustaka
Shoji, H., T. Sugimoto., K. Hosoi., K. Shibata., M. Tanabe and K. Kawatsura. 2007. Simulatenous production of Glucoamylase and Acid-stable alfa-amylase using Novel Submerged Culture of Apergillus kawachii NBRC 4308. J. Bioscience. Bioeng. 103: 203 – 205.