VCO menjadi terkenal setelah adanya pernyataan khasiat dari beberapa sumber sehingga harganya menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa yang berasal dari sumber yang sama. VCO dibuat dari santan kelapa sehingga kandungannya tentu tidak berbeda jauh dengan sumbernya. jika kemudian komposisinya berbeda dengan minyak goreng dari kelapa, hal ini lebih disebabkan perbedaan proses pembuatannya.
berikut beberapa macam proses pembuatan atau ekstraksi minyak dari buah kelapa.
- Minyak kopra (CO): daging buah kelapa dikeringkan dengan oven atau sinar matahari, kemudian minyaknya diambil dengan cara pengepresan.
- minyak testa (CTO): diproses dengan ekstraksi menggunakan pelarut isopropyl alcohol. CTO diperoleh menggunakan suhu 60 C selama 3 jam. Perbandingan antara substrat dengan solven adalah 1 : 4. minyak yang diperoleh jarang atau tidak direkomendasikan untuk kepentingan pangan.
- VCO
- ekstraksi dingin (C-VCO): ekstraksi dingin artinya tanpa pemanasan, santan kelapa didinginkan pada suhu 2 0 8 C semalam dan minyak yang diperoleh dipisahkan dengan cara sentrifugasi, disaring dan disimpan. ini merupakan cara yang paling sederhana dan murah, jika tidak ada sentrifugasi cukup dengan pemisahan biasa.
- ekstraksi panas (H-VCO): santan dipanaskan pada suhu 100 C sekitar 1 jam atau sampai minyak dapat dipisahkan. minyak yang terbentuk dipisahkan. pemasan membantu membebaskan ikatan asam fenolat pada minyak dan juga meningkatkan hasil. minyak yang dihasikan sering digunakan untuk mengobati sakit kulit pada anak-anak dengan cara dioleskan
- Fermentasi (F-VCO): cara fermentasi dapat dilakukan dengan fermentasi alami ataupun terkendali. apda fermentasi alami santan disimpan selama 1 – 2 hari apda suhu kamar atau pada suhu 45 C untuk fermentasi dan lapisan minyak yang diperoleh diambil. cara lain dapat dilakukan dengan menambahkan ragi tape. untuk fermentasi yg terkendali umumnya menggunakan Saccharomyces cerevisiae dan Lactobacillus plantarum.
- Enzimatik (E-VCO): enzim digunakan untuk memisahkan minyak dan air. enzim yang digunakan merupakan campuran alfa amilase yang akan merombah karbohidrat, protease yang meemcah protein sehingga minyak akan terpisahkan, poligalaktirinase dan selulase untuk merusak dinding sel.
Bagaimana komposisi asam lemak VCO dibandingkan minyak kopra?
VCO kaya akan asam lemak seperti asam kaprota 0,6% kopra (-), asam kaprilat (C8) 0,8% (kopra 9,6%), asam kaprat (C10) 6,4% (kopra 6,4%), asam laurat 48% (kopra 51,55), asam miristat 17,6% (kopra 19,1%), asam palmitate 8,4% (kopra 6,9%), asam stearate 2,5% (kopra 1,15), asam linoleate 6,5 % (kopra 4,3%), asam linolenat 1,5 % (kopra 1,1%) (sumber: Trends in Food Science & Technology 80 (2018) 1–7).
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa asam laurat mampu menghambat pertumbuhan bakteri, begitu juga dengan asam kaprat dan asam kaprilat. VCO mampu merusak dinding sel bakteri sehingga membuat lubang-lubang pada permukaan sel.