The Five Factor Model (FFM) kepribadian telah memandu penelitian dan pembangunan teori selama hampir tiga dekade. FFM, juga dikenal sebagai model Lima Besar, berpendapat bahwa konstruksi kepribadian mencakup Kecenderungan Dasar atau ciri-ciri yang berbasis biologis, serta Adaptasi Karakteristik yang dihasilkan dari interaksi dinamis antara Kecenderungan Dasar dan pengalaman. Kombinasi Kecenderungan Dasar dan Adaptasi Karakteristik, memunculkan fenotipe kepribadian yang kita amati dan secara langsung berdampak pada konsep diri individu dan biografi objektif. Teori tersebut mendalilkan bahwa ada lima kecenderungan dasar kepribadian: Neuroticism, Extraversion, Agreeableness, Openness, dan Conscientiousness.

Neuroticism mencerminkan ketidakstabilan emosi, dan kecenderungan untuk menampilkan perilaku yang berkaitan dengan emosi negatif, seperti kecemasan, ketegangan, dan kesedihan.

Extraversion mengacu pada keinginan yang tinggi untuk mendekati dan terlibat dengan dunia sosial dan material, dan itu mencakup sifat-sifat sosial, emosionalitas positif, dan ketegasan.

Agreeableness mencerminkan orientasi dan keramahan prososial yang mencakup perilaku altruisme dan kepercayaan.

Openness mencakup dimensi orisinalitas, perseptiveness, dan intelek yang dengannya individu mengalami kehidupan.

Conscientiousness mengacu pada kecenderungan untuk mengendalikan impuls sesuai dengan tatanan sosial, termasuk perilaku berorientasi tugas seperti perencanaan, pengorganisasian, serta mengikuti norma atau aturan.

Dalam beberapa hal, konseptualisasi kepribadian ini sangat selaras dengan konseptualisasi tipikal temperamen masa kanak-kanak. Misalnya, ciri-ciri kepribadian telah didefinisikan sebagai “disposisi endogen yang mengikuti jalur perkembangan intrinsik yang pada dasarnya tidak bergantung pada pengaruh lingkungan”.

Istilah “endogen” menunjukkan bahwa sifat-sifat ini berdasarkan biologis dan muncul lebih awal, seperti temperamen. Faktanya, McCrae et al. (2000) berpendapat bahwa berdasarkan studi genetik perilaku dan heritabilitas kepribadian, kita dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian memiliki komponen genetik yang besar dan bahwa lingkungan bersama masa kanak-kanak (misalnya, orang tua angkat dan saudara kandung) memiliki sedikit atau tidak ada pengaruh pada kepribadian orang dewasa.

Anda setuju dengan hal ini?

apa komentar anda?

Pustaka:

John, O. P., Naumann, L. P., & Soto, C. J. (2008). The Big Five trait taxonomy: History, measurement, and theoretical perspectives. In O. P. John, R. W. Robin, & L. A. Pervin (Eds.). Handbook of Personality: Theory and research (pp. 114–158). (3rd ed.). New York, NY: Guilford Press

McCrae, R. R., Costa, P. T., Jr., Ostendorf, F., Angleitner, A., Hřebíčková, M., Avia, M. D., Saunders, P. R. (2000). Nature over nurture: Temperament, personality, and life span development. Journal of  personality and Social Psychology, 78, 173. DOI https://doi.org/1O.1037//O022-3514.7S.1.173.