Nur Hidayat

Firman Allah SWT dalam QS Al Hadiid 2 – 4 yang artinya

Artinya:

2.  Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

3.  Dialah yang Awal dan yang akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya  dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Penjelasan:

Asmaul Husna dalam ayat 3 langsung mencakup empat sifat yaitu yang awal, yang akhir, yang zhahir dan yang bathin. Pemaknaan secara qur’ani. Secara gamblang dua sifat Allah digambarkan oleh ayat sebelumnya dan dua sifat berikutnya digambarkan oleh ayat sesudahnya.

Al Awwal berarti yang telah ada sebelum segala sesuatu ada, oleh sebab itu pada ayat sebelumnya berbunyi “….. dia menghidupkan ………… “.  Menghidupkan berarti Allah harus ada terlebih dahulu dari apa yang ia hidupkan, sedang Al-Aakhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, maka dalam ayat sebelumnya terdapat penjelasan “ …. Dan mematikan ……….” Mematikan dimaknai Allah SWT akan tetap ada untuk dapat mematikan makhluknya. Karena Allah SWT merupakan Al-Awwal dan Al-Aakhir maka sudah sewajarnya jika  “Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi,……“ dan untuk itulah kita harus meyakini bahwa “Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu……….. ”

Azh-Zhahir ialah tidak ada sesuatupun di atasnya. Maka pada ayat ke empat terdapat penjelasan “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa….”.  Allah SWT adalah yang Maha Kuasa, yang Awal dan yang Akhir sehingga memiliki kuasa untuk menciptakan langit dan bumi. Dan sebagai wujud dari maha kuasa maka Allah SWT adalah zat yang tidak ada sesuatupun di atasnya yang dinyatakan dalam “Kemudian dia bersemayam di atas ´arsy…….. “. ‘Arsy secara detil digambarkan dalam ayat kursi. Tempat Allah bersemayam dan tempat yang paling tinggi, dan Allah SWT ada di atasnya.

Selain Allah bersifat Azh-zhahir juga seakan ada kebalikannya seperti awal dan akhir yaitu al-bathin yaitu yang tidak ada sesuatupun yang menghalanginya. Hal ini menunjukkan Allah dapat mengetahui segala sesuatu karena tak ada sesuatu yang mampu menghalanginya yang secara gamblang digambarkan sebagai : “Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya  dan dia bersama kamu di mama saja kamu berada….”. Oleh sebab itu untuk lebih menjadikan kita meyakini akan sifat Allah ini ayat ke empat ditutup dengan menggunakan sifat Allah SWT dengan kalimat “…. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”, setelah sebelumnya pada ayat dua ditutup dengan “ ……… dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”.

Pemaknaan disini juga dapat dilihat dari sisi sifat Allah SWT lainnya yang menyertai yaitu Yang Maha Kuasauntuk mempertegas sifat Allah yang mencakup al-awwal, al-akhir, dan azh-zhahir sedang al-bathin dijelaskan dengan sifat Allah yang menyertainya yaitu Maha Mengetahui dan Maha Melihat

Semoga penjelasan Asmaul Husna berdasar ayat yang menyertainya ini mampu meningkatkan keimanan kita. amiin ya Robbal alamiin. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam pemahaman.

mohon maaf jika ada khilaf karena saya bukanlah ahli agama tapi mencoba memahami dengan membaca ayat-ayat yang terkait saja tidak lebih.

buat para ulama afwan atas kesalahan yang mungkin ana perbuat, semoga tetap ada pintu untuk memahami wahyu ilahi

wassalam