Mikrobia lipolitik dikarakteristikkan melalui berbagai aspek seperti fisiologi, mekanisme lipolitik, implikasi ekologi dan patogenik hingga produksi dan eksploitasinya. Lipase dari mikroorganisme umumnya bersifat indusibel dengan ester asam lemak dan beberapa asam lemak bebas berfungsi sebagai induser (Sabthai, 1991). Mikroorganisme ini menggunakan asam lemak yang dihasilkan dari alc\kohol teresterifikasi oleh lipase.

Dalam hampir semua kasus, mikroorganisme berfungsi dengan baik pada emulsi minyak dalam air, dimana kandungan air tinggi dan area interfacial untuk degradasi tersedia luas dan substrat trigliserida dapat digunakan.

Bakteri lipolitik yang bersifat halofilik dan halotoleran juga berhasil diisolasi oleh de Guzman, et.al (2008) dari Laguna Verde Bolivia dan diperoleh sebanyak 34 isolat yang menghasilkan lipase ekstraseluler. Salah satu isolat dengan kemampuan tertinggi diidentifikasi sebagai Bacillus pumilus.

Genus Lysubacter termasuk dalam bakteri meluncur Gram negative yang mampu menghasilkan  berbagai enzimm ekstraseluler yang penting dalam biodegradasi.  Semua spesies dari genus ini kecuali dua strain dari Lysubacter brunescens, dikenathui mampu menghidrolisis Tween yang dujikan dalam medium padat yang mengandung deterjen. Sejumlah enzim ekstraseluler yang dihasilkan spesies Lysubacter telah dikarakterisasi tetapi enzim2 yang rsponsif untuk akivitas lipase belum diteliti.

Percobaan pendahuluan oleh von Tigerstrom and Stelmaschuk (1989) mengindikasikan bahwa L. enzymogenes menghasilkan dua enzim yang menghidrolisis Tween, satu berkait dengan sel dan yang lainnya disekresikan ke medium kultur. Meskipun disekresikan enzim dapat digunAkan untuk minyak olive sebagai substrat dan disebut sebagai lipase (Jensen, 1983), kedua enzim lebih suka substrat yang larut air sehingga disebut esterase daripada lipase (Sugiura, 1984).

Pseudomonas mendocina mampu menghidrolisis minyak pada emulsi substrat – minyak tanpa Tween menunjukkan hasil yang lebih rendah daripada dengan adanya Tween. Penambahan Tween akan meningkatkan kemampuan hidrolisis minyak. Hasil ini menunjukkan bahwa keberadaan deterjen mampu meningkatkan aktivitas lipase dari Pseudomonas (Bendikienė, et.al. 2007).

Lipase dari Pseudomonas mendocina 3121-1 mampu menghidrolisis Tween pada konsentrasi 0,8 – 20% dan enzim ini memiliki efektivitas lipolitik yang tinggi terhadap triasilgliserol rantai panjang terutama triolein dan juga Tween 85 (polyoxyethylenesorbitan trioleate) pada konsentrasi 40 – 60 mM. Namun demikian, aktivitas lipase ini diinaktivasi oleh SDS (Bendikienė, et.al. 2008).