Nur Hidayat

Asam suksinat banyakdigunakan untukindustri pangan dan farmasi ataupun sekotr industry kimia lainnya.Saat ini produksi asam suksinat terutama dilakukan melalui hidrogenasi maleat anhidrat yang dilanjutkan dengan hidrasi atau hidrogenasi asam maleat. Proses ini merupakan produksi berbasis petrokimia dan dalam proses produksinya membutuhkan katalis logam berat dalam pelarut pada tekanan dan suhu tinggi. Tentunya proses ini sulit dilakukan oleh industry kecil terutama berbasis pertanian. Oleh sebab itu diperlukan teknologi sederhana dan proses yang paling mungkin adalah fermentasi menggunakan mikroorganisme dan sumber bahan baku yang dapat diperbaharui serta dierjakan pada suhu dan tekanan udara.

Dapatkah produksi asam suksinat dilakukan dengan fermentasi?

Fermentasi asam suksinat dilakukan menggunakan Escherichia coli K12 juga bakteri dari rumen yaitu Mannheimia succiniciproducens MBEL55E. Sumber karbon dapat berupa glukosa, whey maupun Corn Steep Liquor (CSL). Laktosa dapat digunanakan sebagai sumber karbon oleh M. succiniciproducens MBEL55E jika sumber nitrogennya yeast extract.  Setelah kultivasi batch selama 4 jam dengan konsentrasi glukosa awal 2 gL-1, Fermentasi sebaiknya pada suhu 370C dan pH 7,0.  Saat ini asam suksinat bio dapat dihasilkan sampai 1,78 mol per mol glukosa dengan konsentrasi asam suksinat akhir mencapai 146 gL-1. pH dikontrol dengan menambahkan NH4OH 25%. Proses fermentasi dapat dilakukan secara batch ataupun kontinyu.Pada kultur batch anaerob M. succiniciproducens MBEL55E dengan medium whey yang ditambah CSL produktivitas mencapai 1,18 gL-1j-1 dengan rendemen 71 % hasil ini juga mirip dengan jika digunakan yeast extract (72 % dan 1,21 gL-1j-1)

Pemisahan dan isolasi asam suksinat dari larutan fermentasi saat ini masih merupakan masalah terutama dalam efektivitas biaya sehingga menjadi kendala dalam aplikasi di industry. Berbagai metode ekstrasi ini telah banyak dikembangkan diantaranya adalah pengendapan dengan kalsium hidroksida atau ammonium,elektrodialisis, ion exchange and edsorption, kristalisasi dan ekstraksi liquid-liquid. Kebanyakan dari metode-metode di atas memiliki selektivitas yang rendah terhadap amina dengan berat molekul tinggi.

Pustaka

Tanja Kurzrock and Dirk Weuster-Botz. New reactive extraction systems for separation of bio-succinic acid. Bioprocess Biosyst Eng (2011) 34:779–787.

P. C. Lee., S. Y. Lee., S. H. Hong and H. N. Chang. Batch and continuous cultures of Mannheimia succiniciproducens MBEL55E for the production of succinic acid from whey and corn steep liquor. Bioprocess Biosyst Eng (2003) 26: 63–67